Kamis, 31 Maret 2011

Jenis-Jenis Hidrologi

Pengertian Hidrologi
Hidrologi sering juga memakai istilah “Water Cycle atau Siklus Air”. Suatu   siklus air yang meliputi gerakan mulai dari gerakan laut ke atmosfer, dari gerak atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya yaitu lautan.
Siklus air atau siklus hidrologi adalah siklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
*        Evaporasi / transpirasi : Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
*        Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah : Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
*        Air Permukaan : Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air adalah bahan yang ditemui pada bumi dalam ketiga fase(wujud) yaitu padat(es), cair dan gas(uap air). Dalam bentuk padat air berada dalam atmosfer sabagai salju, dan sebagai kristal es atau batu es(hail stone) di dalam awan. Es tampak pada bumi dalam bentuk ladang salju, air beku dalam tanah atau sebagai glasier (es) dipegunungan yang tinggi. Es juga tampak sebagai gunung es(icebergs) di samudera dan sebagai air beku di danau. Es berinteraksi dengan bumi padat, laut dan udara. Dalam bentuk glesier, ia dapat merubah bentuk daratan. Es muncul dari atmosfer melalui deposisi, dari hidrosfer melalui pembekuan, dan kembali lagi ke atmosfer melalui penguapan dan sublimasi.
Perubahan fasa dari air menjadi uap air disebut penguapan yang memerlukan sejumlah energi atau panas yang disebut panas penguapan. Panas ini tersimpan dalam uap air yang berbentuk panas laten kondensasi. Jika uap air mengkondensasi, maka panas laten kondensasi diberikan oleh air sehingga molekul-molekulnya terikat lebih rapat dalam bentuk cair. Penguapan mengambil panas dari lingkungan dan kondensasi memberikan panas pada lingkungan.
Perubahan fasa dari uap air ke es disebut deposisi. Kebalikan dari es menjadi uap air disebut sublimasi. Energi yang diperlukan untuk mengubah es menjadi uap agak(sedikit) lebih besar dari pada mengubah air menjadi uap air. Jika uap menjadi es, seperti pembentukan embun beku, maka panas laten sublimasi diberikan kepada lingkungan sehingga udara menjadi panas.
Peleburan dari es menjadi air membutuhkan sejumlah energi yang di sebut panas peleburan. Sedangkan dalam fasa cair panas ini tersimpan sebagai panas laten peleburan. Panas ini akan dilepaskan jika air membeku. Jadi peleburan es seperti penguapan air mengambil panas. Sedangkan pembentukan air seperti kondensasi uap air melepaskan panas. Transformasi air melalui semua fasanya pada bumi disebut daur hidrologi.
Proses daur hidrologi berlangsung terus-menerus yang membuat air menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik dalam bentuk cairan, gas / uap, maupun padat / es. Jumlah air seakan terlihat semakin banyak karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-meners akibat pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di bumi.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya

 Siklus Hidrologi(Hydrological Cycle)
Sirkulasi antara air laut dan air daratan berlangsung terus menerus, tetapi sikulasi ini tidak merata. Bila sikulasi air berlebihan akan menyebabkan banjir dan bila sikulasi kurang akan menyebabkan kekurangan air.
Siklus hidrologi, sering juga dipakai istilah Water Cycle atau Siklus Air. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain Siklus hidrologi merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba di daratan kemudain mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar air mengalami banyak interupsi Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya sebagian air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagi air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagi mata air.


Jenis-jenis Hidrologi
*      Siklus Pendek
1.      Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2.      Terjadi kondensasi dan pembentukan awan
3.      Turun hujan di permukaan laut
Air laut menguap kemudian melalui proses kondensasi berubah menjadi butir-butir air yang halus atau awan dan selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali berulang.
*      Siklus Sedang
1.      Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2.      Terjadi kondensasi
3.      Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat
4.      Pembentukan awan
5.      Turun hujan di permukaan daratan
6.      Air mengalir di sungai menuju laut kembali
Air laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air.
*      Siklus Panjang
1.      Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari
2.      Uap air mengalami sublimasi
3.      Pembentukan awan yang mengandung kristal es
4.      Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat
5.      Pembentukan awan
6.      Turun salju
7.      Pembentukan gletser
8.      Gletser mencair membentuk aliran sungai
9.      Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut

 
Air laut menguap, setelah menjadi awan melelui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.